BERIKUT 9 TIPE GURU SEPERTI INI YANG PALING DIBUTUHKAN INDONESIA SAAT INI

SUARAPGRI - Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh, selamat pagi dan salam sejahtera bagi kita semua. Informasi dari dunia Pendidikan kembali kami perbarui secara terupdate untuk rekan-rekan pengunjung suarapgri.com, khususnya rekan-rekan guru di seluruh tanah air.

Pendidikan sangatlah berperan penting dalam membentuk pola pikir seseorang dan guru mempunyai andil besar di dalam membangun sebuah generasi.

Semakin banyak tantangan yang dihadapi dan persoalan-persoalan yang perlu segera ditemukan jalan keluarnya yang menuntut guru untuk menciptakan golongan manusia penemu solusi bukan sebaliknya pembuat masalah.

Menurut George Couros, penulis buku The Innovator's Mindset, ada beberapa tipe guru yang kita perlukan di dalam ruang kelas jika ingin berhasil menghadapi tantangan-tantangan global dan membuat anak-anak semakin maju.

Berikut 9 tipe guru yang dibutuhkan di Indonesia supaya anak-anak bangsa semakin maju seperti yang dilansir dari idntimes.com (26/10/16).

1. Tipe guru yang mudah beradaptasi

Perubahan adalah hal yang pasti terjadi. Oleh karena itu, guru juga mempunyai kewajiban untuk selalu mengevaluasi posisi dan metode yang diadopsi dalam mendidik siswa. Jika 10 tahun lalu membentak dan memukul mungkin merupakan sesuatu yang wajar. Akan tetapi, sekarang cara-cara tersebut tidaklah efektif dan guru bisa diproses hukum bila siswa tidak terima.

2. Tipe guru yang menghargai perbedaan pendapat

Dulu hafalan adalah salah satu ukuran untukkesuksesan seorang siswa. Kita tidak terbiasa berpikir kritis dan berani memberikan pendapat yang berbeda. Jika diantara lima siswa, sangat normal bila ada lima tersebut dengan pendapat berbeda. Ini juga yang akan membuat mereka lebih toleran terhadap perbedaan.

3. Tipe guru yang kritis dalam menerima informasi

Guru perlu untuk membiasakan siswa agar mereka melakukan refleksi, apakah sebuah informasi itu benar atau tidak. Seringkali karena tuntutan untuk selalu cepat dalam memutuskan sesuatu, kita melompati proses-proses yang diperlukan untuk mencerna informasi. Akibatnya, guru malah turut menyebarkan kebohongan.

4. Tipe guru yang bisa berkolaborasi

Guru bukanlah orang yang paling tahu tentang semua hal yang ada di dunia ini. Berangkat dari fakta tersebut para guru bisa mengajari siswa bahwa mereka bisa belajar dari siapapun dan dimanapun juga. Pelajaran bisa diambil dari cerita-cerita orangtua, tukang kebun sekolah, bahkan ibu penjaga kantin.

5. Tipe guru yang mampu berinovasi

Guru masa kini wajib untuk menciptakan sebuah lingkungan dimana inovasi dan kreativitas itu dihargai, bahkan didukung. Di masa mendatang, para siswa harus bisa menciptakan hal-hal yang bisa berkontribusi dalam penyelesaian masalah bukan melalui tindakan kekerasan, melainkan dengan cara kreatif, inovatif, dan out-of-the-box.

6. Tipe guru pemimpin

Guru yang mempunyai jiwa kepemimpinan mampu mempengaruhi orang lain secara positif untuk membuat progres di area-area tertentu. Pengaruh tersebut tidak hanya kepada siswa, akan tetapi juga metode pengajaran, kurikulum, hingga keorganisasian.

7. Tipe guru pendongeng

Saat ini, untuk membuat siswa semakin lebih bersemangat, guru perlu belajar menjadi pendongeng yang baik dan membiarkan anak didiknya berimajinasi. Jangan membuang waktu dengan mengajar di depan kelas, tapi siswa-siswa merasa bosan dan malah tidak mendapatkan ilmu apapun. Menulis di papan tulis atau mendengarkan ceramah itu adalah cara-cara lama.

8. Tipe guru perancang

Sekarang,belajar tidak harus dilakukan di dalam kelas dengan buku dan alat tulis yang ada di atas meja. Siswa bisa belajar di luar ruangan. Menggunakan metode yang paling tidak membuat mereka tidak bosan selalu melihat dinding-dinding kelas.

9. Tipe guru seniman

Guru yang baik adalah seorang seniman. Maksudnya, sebagai pendidik, guru juga harus terus mengasah kemampuan untuk menjalankan profesi mulia ini. Guru dan siswa bisa sama-sama belajar untuk kemajuan pendidikan.

sumber : sekolahdasar.net

Demikian informasi  yang kami bagikan.
Semoga bermanfaat bagi bapak/ibu guru, dan juga rekan-rekan tenaga pendidik lainnya. 

Tweet