SUARAPGRI - Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh, salam sejahtera bagi rekan-rekan Guru PNS di seluruh tanah air. Informasi yang akan kami bagikan terkait tidak ada guru PNS lagi untuk ke depannya, semua akan di P3K, simak informasi selengkapnya.
Pemprov DKI akan merampingkan jumlah PNS
secara besar-besaran. Pemangkasan direncanakan hingga hampir separuh
dari total jumlah PNS DKI yang tercatat di Badan Kepegawaian Daerah
(BKD).
Wakil Gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat mengatakan, jumlah PNS DKI sudah terlalu banyak. Apalagi saat ini, sudah ada bantuan dari tenaga Pekerja Harian Lepas
(PHL), petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU), dan Pekerja
Kontrak Waktu Tertentu (PKWT).
“Terus terang, PNS kita banyak banget. Kalau ditotal semuanya bisa lebih
dari 100 ribu orang. Artinya PNS terlampau banyak,” kata Djarot Saiful Hidayat , Balaikota
DKI Jakarta, kemarin.
Untuk menata struktur PNS DKI, tidak lagi menggunakan
sistem zero growth, melainkan minus growth. Dengan kata lain, PNS yang
sudah masuk masa pensiun tidak akan diperpanjang. tutur Djarot.
“Tidak boleh ada lagi perpanjangan usia pensiun. Lalu jangan terima
(PNS) terus toh. Dengan cara seperti itu, kita bisa betul-betul
menyesuaikan beban kerja dengan pegawai,” pungkas politisi PDI Perjuangan
itu.
Rasionalisasi perampingan PNS di DKI hingga 41% telah dilaksanakan sejak tahun 2016 ini hingga tahun 2018 mendatang. Untuk saat ini, Pemprov DKI lebih memilih menggabungkan beberapa UKPD atau SKPD. Tindakan ini berdampak pada pengurangan jumlah pegawai.
Rasionalisasi perampingan PNS di DKI hingga 41% telah dilaksanakan sejak tahun 2016 ini hingga tahun 2018 mendatang. Untuk saat ini, Pemprov DKI lebih memilih menggabungkan beberapa UKPD atau SKPD. Tindakan ini berdampak pada pengurangan jumlah pegawai.
“Pengurangan jumlah pegawai itu ada yang alamiah dan direkayasa dengan
sistem. Untuk alamiah itu kan meninggal dunia dan pensiun. Kalau dengan
sistem, mereka yang tidak sesuai dengan harapan kami akan kami dorong
untuk pensiun dini saja,” jelas Djarot.
Sementara itu, Kepala BKD DKI Jakarta Agus Suradika menerangkan bahwa rasionalisasi perampingan PNS dipetakan berdasarkan zona.
Akan ada empat kuadran zona untuk mengelompokkan kualitas dan kinerja PNS.
Kuadran zona pertama, merupakan kelompok pegawai yang memiliki kompetensi
dan kinerja bagus, sehingga bisa dilanjutkan bekerja terus sebagai PNS
DKI.
Kuadran zona kedua, adalah kelompok pegawai yang memiliki kompetensi
bagus tetapi kinerja rendah. Kemudian kuadran zona ketiga, adalah
kelompok pegawai yang memiliki kompetensi rendah tetapi kinerja bagus.
PNS yang masuk dalam dua kelompok tersebut akan ikut dalam pendidikan dan latihan
(diklat).
Sedangkan Kuadran zona keempat, adalah kelompok pegawai yang memiliki
kompetensi dan kinerja buruk. PNS yang masuk zona ini akan segera
diminta pensiun dini. Kemudian untuk tenaga fungsional, seperti guru
honorer akan dijadikan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja
(P3K).
Selanjutnya, dalam penerimaan tenaga
kerja fungsional di bidang kesehatan dan pendidikan, seperti guru,
dokter, perawat tidak akan diangkat menjadi PNS melainkan P3K.
“Kalau di Indonesia ada satu juta PNS
yang akan dipensiundinikan, nah kalau di Jakarta kita akan lihat lagi.
Kalau guru honorer sudah diangkat P3K, maka nanti guru itu semua akan
P3K, jadi nggak ada PNS di jabatan guru. Seluruh tenaga fungsional akan
P3K. Nantinya PNS kita paling akan berjumlah 30 ribuan,” tutur dia.
Demikian informasi yang kami bagikan terkait tidak ada guru PNS lagi untuk ke depannya, semua akan di P3K yang kami kutip dari jpnn.com, semoga bermanfaat, terima kasih.
Demikian informasi yang kami bagikan terkait tidak ada guru PNS lagi untuk ke depannya, semua akan di P3K yang kami kutip dari jpnn.com, semoga bermanfaat, terima kasih.
Bagaimana tanggapan rekan-rekan guru sekalian terkait hal tersebut?
0 Response to "Info Penting! Nantinya Tidak Ada Guru PNS Lagi, Tetapi Akan di P3K"
Posting Komentar