SUARAPGRI.COM - Menteri Pendayagunaan
Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MENPAN-RB) Asman Abnur mengemukakan,
pendistribusian Aparatur Sipil Negara (ASN) ke daerah-daerah di tanah air
sebenarnya lebih fokus pada masalah guru yang selama ini dinilai banyak
menumpuk di kota.
“Jadi nanti bagaimana ke
depan di desa-desa dan di wilayah-wilayah perbatasan juga, jangan sampai
diangkat gurunya, hanya dalam beberapa bulan kemudian pindah lagi ke kota. Jadi
dari tahun ke tahun hal ini terjadi berulang-ulang. Ini yang kita diskusikan tadi,”
kata Menteri Asman Abnur kepada wartawan usai Rapat Terbatas, di Kantor Presiden, di Jakarta beberapa hari lalu.
MenpanRB menjelaskan, kalau memang ASN diproyeksikan untuk guru garda depan, terutama
daerah perbatasan, maka ASN tersebut harus menjadi guru di situ selamanya. Jadi
tidak boleh pindah ke pusat kotanya.
Sekarang ini, menurut
Menteri PANRB Asman Abnur, begitu ASN diangkat, 3 bulan kemudian gurunya berusaha dengan
cara macam-macam pindah ke kota.
“Nanti kurang lagi guru kita. Nah
pendistribusian ini yang tadi diarahkan oleh Bapak Presiden ini jangan sampai
terjadi lagi,” tuturnya.
Menteri Asman berharap agar para guru yang berada di
daerah perbatasan ini bisa diatur penempatannya dari Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud), jangan hanya dari daerah. Karena, kalau daerah nanti wali kotanya atau bupatinya nanti bisa memindahkan langsung.
“Tapi nanti kita atur supaya
begitu ditempatkan di satu daerah perbatasan, agar guru tidak dengan mudah pindah ke
daerah lain,” ujar Menteri Asman.
Menteri
PANRB melanjutkan, akan dibuat perjanjian penerimaan yang mencantumkan bahwa memang dia
diperuntukkan untuk guru di perbatasan. Dengan demikian, diharapkan sejak awal
dia mau masuk jadi PNS, ASN bersangkutan sudah tahu bahwa dia memang khusus
untuk ditempatkan di daerah perbatasan.
Menteri PANRB Asman Abnur juga menambahkan, bahwa dirinya ditugaskan oleh Presiden untuk membuat peta
daerah-daerah mana saja guru-guru yang lebih, kemudian pegawai-pegawai yang
berlebih, terutama daerah-daerah yang masih banyak pegawainya di atas 50%.
Berarti belanja pegawainya masih banyak.
“Nah bahkan ada daerah yang
belanja pegawainya sampai 80%, tentu ini akan membengkak di pegawainya. Apa
jalan keluarnya supaya ini jangan berulang terus setiap tahun. Berarti kan
tinggal 20% belanja modalnya, berarti pembangunan daerah tidak bisa diharapkan
dari APBD-nya. Maka untuk itu, pegawainya perlahan-lahan kita distribusikan ke daerah
lain,” jelas Menteri Asman.
Menurut Asman Abnur, dirinya
sedang menghitung dengan Mendikbud, dan nantinya nanti bersama-sama akan
membuatkan petanya.
“Tadi diharapkan dalam beberapa bulan ini sudah dapat
petanya. Terutama guru. Guru dan, terutama yang APBD-nya lebih dari 50 persen
tadi, termasuk ASN-nya,” ujarnya.
Pak, berarti guru lama yang
dipindah itu nanti akan menjadi tanggung jawab Kemendikbud, misalnya untuk
belanjanya begitu?
“Selama ini kan guru diatur dengan daerah, tidak Mendikbud. Nah
tinggal nanti kita akan sinkronkan daerah
mana yang kurang gurunya kita tidak terima guru, tapi kita pindahkan dari satu
daerah ke daerah lain yang kurang,” ujar Menteri Asman.
Adapun soal tunjangan,
menurut Menteri PANRB, hal ini sedang diatur pihaknya dengan Mendikbud, supaya
jangan nanti ASN pindah pendapatannya berkurang.
“Nah, ini yang kita atur
bersama nanti dengan Pemerintah Daerahnya,” pungkasnya.
0 Response to "MENPAN-RB ASMAN ABNUR : ASN YANG AKAN DIDISTRIBUSIKAN KE DAERAH LEBIH FOKUS KE GURU"
Posting Komentar