SUARAPGRI - Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh, salam sejahtera bagi kita semua. Masalah
keuangan Pemerintah Kota Samarinda semakin pelik. Kegiatan sejumlah
Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) minim akibat anggaran dibatasi.
Efisiensi pun kembali dipilih sampai kondisi keuangan kembali normal lagi.
Wakil
Wali Kota Samarinda, Nusyirwan Ismail tak menampik rencana tersebut.
Kondisi saat ini mengharuskan Pemkot melakukan penghematan anggaran.
“Mau
tak mau, tak banyak yang bisa dilakukan. Uang bensin kami saja
dipotong. Kami masih menunggu transfer dari pusat,” katanya, di laman
Kaltim Post, Selasa (21/6).
Kondisi
tersebut membuat pegawai di lingkungan Pemkot Samarinda gigit jari.
Pasalnya, efisiensi bakal berimbas dengan penerimaan Tunjangan Hari Raya
(THR) yang sekarang disebut sebagai gaji ke-13 dan 14.
Alhasil,
upah tambahan yang bakal dicairkan pada bulan Juni dan Juli, disebut-sebut tidak ada.
Padahal, tunjangan tersebut merupakan kewajiban masing-masing
pemerintah daerah. Bila
keuangan daerah tidak sanggup membayar menjelang hari raya, pilihannya
harus menunggu usai hari raya baru bisa dicairkan, kata Sekretaris
Badan Pengelola Keuangan Aset Daerah (BPKAD) Samarinda Anwar Zuhri.
Saat
ditemui secara terpisah, Asiten I Hermanto menuturkan, saat ini keuangan
Pemkot Samarinda defisit Rp 675 miliar. Seharusnya, keuangan bisa
mencapai Rp 3,1 triliun.
Namun,
karena telah dipangkas oleh pemerintah pusat, yang diterima hanya Rp 2,4
triliun. “Rasionalisasi banyak kami lakukan, bensin tak lagi ditanggung.
SKPD juga minim kegiatan, bahkan anggaran ATK (alat tulis kantor) tidak
ada,” tuturnya.
Baca Juga : Berikut Daftar Detail Formasi CPNS Tahun 2016
(sumber : fajar.co.id)
Demikian informasi yang kami bagikan, semoga bermanfaat, terima kasih.
Silahkan like fanspage facebook kami untuk informasi terabru lainnya seputar Pendidikan.
0 Response to "Gawat! Di Daerah Ini Terancam Gaji ke-13 dan 14 Tidak Dicairkan"
Posting Komentar