SUARAPGRI.COM - Presiden Joko Widodo
(Jokowi) meminta pemangku kepentingan di bidang pendidikan dan kebudayaan untuk
merumuskan pendidikan karakter ke-Indonesia-an, agar anak-anak Indonesia tidak
terbawa arus budaya negara lain, sehingga kehilangan karakter dan jati diri
bangsa.
“Saya hanya ingin
mengingatkan kepada kita semuanya bahwa sekarang yang namanya perang fisik itu
dapat dikatakan sudah mulai ditinggalkan, sekarang yang terjadi adalah bukan
lagi penguasaan pada sebuah teritori, akan tetapi penguasaan sumber daya alam,
penguasaan sumber-sumber ekonomi di sebuah negara,” jelas Presiden Jokowi saat
membuka Rembuk Nasional Pendidikan dan Kebudayaan Tahun 2017 dan Penyerahan
Kartu Indonesia Pintar (KIP) untuk Siswa Yatim Piatu Wilayah Jabodetabek, di JI
Expo, Kemayoran beberapa hari lalu.
Oleh sebab itu, Presiden Jokowi mengingatkan agar nilai budi pekerti, kesopanan, dan kesantunan harus
terus-menerus disampaikan kepada anak-anak Indonesia.
“Inilah tekanan yang
ingin saya sampaikan agar anak-anak kita bekali dengan karakter-karakter
ke-Indonesia-an yang baik, sehingga masuknya budaya, masuknya arus finansial ke
negara kita betul-betul bisa kita pagari anak-anak kita, jangan sampai terbawa
oleh arus budaya negara lain, sehingga kita kehilangan karakter dan jati diri,” ujar Presiden Jokowi.
Untuk membangun karakter
ke-Indonesiaan tersebut, Presiden Jokowi menyampaikan ada 6 (enam) hal yang harus
dilakukan:
1. Mewajibkan
anak-anak untuk mengikuti pendidikan ekstrakulikuler.
2. Merancang
kegiatan sosial kemasyarakatan untuk menumbuhkan, membangun, dan memupuk rasa
sosial budaya bagi anak-anak yang saat ini sudah mulai dilupakan.
“Misalnya, mengunjungi panti
jompo, supaya anak-anak kita ada rasa sosial. Kemudian bersih-bersih kampung di
sekitar sekolah, supaya anak memiliki rasa sosial budaya terhadap
lingkungannya,” ujar Presiden Jokowi mencontohkan.
3. Lanjut Presiden, jika di luar negeri ada program overseas experience untuk
mengenalkan negara lain kepada anak usia sekolah, maka di Indonesia anak-anak diajak ke provinsi lain untuk
mengenal saudara-saudara mereka di provinsi tersebut.
“Ini akan baik untuk
kebhinnekaan kita, untuk keragaman kita, dan memperkaya wawasan anak-anak kita
bahwa mereka tidak hanya mengerti di kabupatennya atau kotanya
masing-masing saja, ini sangat penting sekali,” kata Presiden Jokowi seraya mengingatkan, bahwa
tujuannya bukan untuk mengajak ke tempat-tempat wisata.
4. Mengingatkan kebhinnekaan melalui lagu Indonesia
Raya maupun pembacaan Pancasila setiap harinya di sekolah.
“Sebelum pelajaran, tolong
anak-anak kita ini diajak untuk menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya,
kemudian Pancasila, selalu setiap hari diingatkan itu,” tutur Presiden Joko
Widodo.
Hal tersebut perlu terus
diingatkan karena Indonesia memiliki keragamaan dengan lebih dari 700 suku dan
1.100 lebih bahasa lokal.
“Kebhinnekaan seperti ini yang perlu kita ingatkan
kepada anak-anak, sehingga Indonesia Raya, Pancasila itu perlu setiap hari kita
ingatkan kepada anak-anak kita,” papr Presiden Jokowi menegaskan.
5. Presiden meminta
lomba-lomba untuk anak-anak di setiap kecamatan maupun kabupaten/kota digiatkan
kembali.
“Mungkin sekarang anak-anak kita yang lebih
modern bisa saja lomba membikin video, lomba membikin blog,
menulis dalam blog, lomba membikin aplikasi-aplikasi.
Saya kira
banyak sekali lomba di tingkat kecamatan, tingkat kabupaten yang bisa kita
lakukan” kata Presiden seraya menceritakan semasa dirinya masih kecil, ada
lomba olahraga atau melukis di setiap kecamatan dan kota saat libur sekolah.
6. Presiden
Jokowi menekankan pentingnya penguasaan dan pengenalan dini teknologi informasi
bagi anak-anak.
“Ajari mereka, misalnya di SD mengenai penggunaan microsoft
excel, microsoft word, misalnya, ajarkan pada mereka. Karena apapun ini ke
depan akan sangat berguna bagi anak didik kita,” ujar Presiden Jokowi.
Presiden Jokowi juga mengingatkan
untuk memberikan perhatian yang sangat serius terhadap perkembangan media
sosial, yang sekarang ini begitu dekat dan nyata pengaruhnya dalam kehidupan
sehari-hari.
“Saya ingin apa yang saya
sampaikan tadi dirumuskan dalam sebuah pemikiran yang lebih komprehensif,”
imbuh Presiden Jokowi seraya mengingatkan agar anggaran pendidikan tahun 2017
yang sangat besar, lebih dari Rp 400 triliun ini, untuk digunakan tepat sasaran.
Tampak hadir juga dalam acara
tersebut antara lain, Menko PMK Puan Maharani, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
(Mendikbud) Muhadjir Effendy, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan
Anak (Menteri PPPA) Yohanna Yembise, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi,
Sekretaris Kabinet Pramono Anung, dan Plt Gubernur DKI Jakarta Sumarsono.
Demikian berita dan informasi terbaru yang kami bagikan. Semoga bermanfaat bagi bapak/ibu guru, dan juga rekan-rekan tenaga pendidik lainnya.
0 Response to "INI DIA 6 ANJURAN PRESIDEN JOKOWI TERKAIT PENERAPAN PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH"
Posting Komentar