JIKA ANAK TIDAK NAIK KELAS, MAKA ITU MURNI KARENA KESALAHAN GURU

SUARAPGRI.COM - Assalamualaikum wr, wb, selamat pagi dan salam sejahtera bagi kita semua. Masih banyaknya anak-anak sekolah dasar (SD) yang tidak naik kelas, menurut Rektor Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) Rochmat Wahab, adalah murni karena kesalahan guru. 

Sebab guru tidak dapat mengenali murid-muridnya dengan baik. Guru mengajar tidak sesuai dengan kondisi anak, sehingga terjadi pemaksaan sistem pendidikan pada anak.


Rochmat Wahab mengharapkan, pemerintah harus lebih memperhatikan guru yang sedang mengajar untuk kelas awal. 

Pasalnya, jika terjadi penyimpangan, tentu akan merusak sistem pendidikan nasional secara keseluruhan.

Rochmat Wahab menyayangkan, kebijakan guru dan sekolah yang masih memberlakukan budaya tidak naik kelas khususnya pada anak kelas 1-3. Berdasarkan data Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan pada tahun 2015/2016, terdapat 422.082 orang siswa SD yang tidak naik kelas. I

ni menunjukkan ketidakonsistenan pendidikan di Indonesia.

Jika benar ada banyak sekolah yang masih memberlakukan sistem tinggal kelas, tentu tidak konsisten dengan arah pendidikan kita di Indonesia.

Di satu sisi, pemerintah menghapus UN agar tidak membebani siswa, tapi di sisi lain siswa tetap dibebani dengan sanksi tidak naik kelas," ujar Rochmat.

Menurutnya anak yang usia 0-9 tahun tidak dapat dipaksa untuk belajar dengan keras, dipaksa belajar pengetahuan sesuai kurikulum. Anak dengan usia yang masih muda harus diberi kebebasan sehingga kurikulumnya harus alamiah. 

Sistem pendidikan yang digunakan adalah pendekatan yang tidak terlalu formal. Anak harus dididik senatural mungkin sehingga tidak menjadi sebuah beban.

Demikian berita dan informasi terbaru yang bagikan yang kami lansir dari laman sekolahdasar.net.

Semoga informasi bermanfaat bagi bapak/ibu guru, dan rekan-rekan tenaga pendidik lainnya. 

0 Response to "JIKA ANAK TIDAK NAIK KELAS, MAKA ITU MURNI KARENA KESALAHAN GURU"

Posting Komentar