SIMAK! PERNYATAAN TEGAS DARI MENDIKBUD : JIKA ADA MURID TIDAK MAU DI DIDIK KERAS OLEH GURU, SILAHKAN ORANG TUA DIDIK SENDIRI DIRUMAH

SUARAPGRI - Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh & salam sejahtera untuk kita semua. Informasi terbaru dari dunia Pendidikan kembali kami perbarui secara terupdate untuk rekan-rekan pengunjung suarapgri.com. Informasi terbaru pernyataan tegas dari Mendikbud Muhadjir Effendy terkait  murid yang tidak mau di didik keras oleh guru, silahkan para orangtua didik sendiri dirumah, simak informasi selengkapnya.

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendi, meminta kepada seluruh orangtua siswa agar tidak terlalu mudah melaporkan guru ke polisi. Hal tersebut disampaikannya dalam menanggapi banyaknya kasus-kasus guru yang harus berurusan dengan kepolisian lantaran dinilai terlalu keras dalam menghukum murid.

"Saya takut kalau sedikit-sedikit guru dilaporkan polisi karena mencubit siswa, nanti banyak yang tidak mau menjadi guru. Sudah sering telat gajinya, masih juga dilaporkan polisi, nanti kalau guru pada mogok mengajar kan repot," ujar Menteri Muhadjir saat berpidato dalam rangkaian kegiatan Pekan Budaya Indonesia di Pendopo Kabupaten Malang, Jawa Timur.

Menteri Muhadjir juga menghimbau kepada semua orangtua siswa memahami bahwa cubitan guru pada siswa adalah upaya seorang pengajar mendisiplinkan muridnya. Hal tersebut juga mengajarkan pada siswa agar menjadi pribadi yang keras dan tak cengeng. Menteri Muhadjir mengaku prihatin banyak guru yang takut salah saat mendisiplinkan siswa lantaran orangtua tidak terima.

"Kalau tidak mau keras ya biar anaknya diajar sendiri sama orangtua di rumah. Saya tak mendukung aksi kekerasan pada siswa, tapi saya tidak ingin anak-anak menjadi generasi yang lembek, dicubit sedikit untuk mendisiplinkan sudah lapor polisi. Jangan jadi anak yang cengeng," tegas Menteri Muhadjir.

Dia juga menekankan pentingnya kebudayaan masuk ke sekolah terutama jenjang SD dan SMP. Ke depan, siswa akan lebih banyak belajar budaya di lapangan daripada belajar di kelas sehingga proses belajar tak lagi menjemukan. Banyak kearifan lokal yang bisa didorong menjadi bekal kepribadian luhur bangsa.

Pemerintah sendiri, telah berusaha keras mengatasi kesenjangan kesempatan pendidikan. Masih banyak anak yang tidakk beruntung, tidak mendapatkan pendidikan lantaran secara ekonomi tidak mampu. Pemerintah juga telah membagikan 18 juta Kartu Indonesia Pintar (KIP) untuk anak yang membutuhkan agar bisa kembali bersekolah.

"Tapi masih belum semua anak tidak mampu yang mendapat kartu itu. Saya meminta pemerintah daerah bahkan Panglima TNI yang memiliki personel sampai di desa turut membantu bagaimana agar anak yang tidak mampu bisa mendapat KIP," tutur Menteri Muhadjir. 

sumber : infopgri

Demikian informasi yang kami bagikan, semoga bermanfaat bagi para guru dan orang tua siswa di seluruh tanah air.

Tweet