Ruang fiskal yang sempit menyebabkan pemerintah tidak merekrut CPNS melalui jalur umum. Kalau pun ada rekrutmen, hanya untuk formasi-formasi tertentu
yang anggarannya sudah disiapkan kementerian/lembaga.
Contohnya ialah dokter, dokter gigi, dan bidan PTT dari Kemenkes, guru
garis depan (Kemendikbud), THL-TB penyuluh pertanian (Kementan), lulusan
pendidikan kedinasan/pola pembibitan (lulusan cumlaude).
Itu pun masih ditambah dengan pengadaan formasi 2014 di lingkungan Pemprov Papua dan Papua Barat, serta Pemprov Kaltara sebagai DOB 2012. "Sampai saat ini moratorium CPNS belum dicabut. Artinya, untuk rekrutmen CPNS
dari jalur umum tidak bisa dilaksanakan. Lagi pula pemerintah tidak punya anggaran dana untuk merekrut pegawai baru," kata Kepala Badan Kepegawaian Negara
(BKN) Bima Haria Wibisana kepada JPNN, Selasa (23/8).
Bima Haria Wibisana menyebutkan, untuk pengadaan CPNS, pemerintah harus mengeluarkan anggaran sekitar Rp 4 juta per orang.
"Nah formasi yang dikecualikan itu sumber dananya dari
kementerian/lembaga bersangkutan dan pemda. Mereka sudah menyiapkan
anggaran rekrutmen dan gaji untuk para CPNS-nya,” jelasnya.
Kondisi berbeda terjadi pada tahun 2013 ketika rekrutmen dilakukan serentak
meski dalam kerangka moratorium. Bima juga mengatakan, saat itu ruang fiskal
masih mencukupi.
“Ya kan beda dengan tahun ini, anggaran pengadaan dibebankan ke masing-masing
instansi. Negara tidak mengalokasikan dana khusus untuk itu karena ruang
fiskalnya tidak mencukupi,” ujarnya.
Demikian informasi seputar alasan dari pemerintah tidak membuka penerimaan CPNS melalui jalur umum yang kami lansir dari laman fajar.co.id.
Semoga informasi ini bermanfaat bagi anda yang menantikan penerimaan CPNS melalui jalur umum.
Terima kasih.
0 Response to "INI DIA ALASAN PEMERINTAH TIDAK MEMBUKA PENERIMAAN CPNS MELALUI JALUR UMUM"
Posting Komentar