SUARAPGRI - Assalamualaikum Warrahmatullahi Wabbarakatuh, salam sejahtera untuk kita semua. Beberapa waktu lalu Menteri Pendayagunaan Aparatur Sipil Negara,
menyatakan bahwa akan melakukan perekrutan Calon Pegawai Negeri Sipil
(CPNS) yang lebih mengutamakan lulusan dari Universitas ternama atau
terkemuka. Hal tersebut mendapat sorotan dari beberapa pihak yang
menyebabkan pro dan kontra.
Hetifah Sjaifuddin selaku Anggota Komisi II DPR angkat bicara mengenai
pernyataan tersebut yang dikeluarkan oleh Menteri PANRB. Menurut Hetifah menilai Menteri
Yuddy bersikap diskriminatif dan menganggapnya mencederai rasa keadilan
bagi generasi bangsa yang ingin mengabdi untuk negara.
“Sebab integritas dan rekam jejak seharusnya menjadi bagian dari
persyaratan," ujar Menteri Yuddy di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis
(2/6/2016).
Hetifah Sjaifuddin menilai bahwa memang betul setiap posisi dan jabatan aparatur
sipil negara (ASN) membutuhkan keahlian, kualifikasi, kompetensi dan
keterampilan tertentu tetapi etika dan perilaku lebih penting dari apapun.
"Yang lebih penting lagi adalah masalah etika dan perilaku," pungkasnya.
Meskipun lulusan kampus ternama dan terkemuka, tetapi tidak ada jaminan bahwa
orang tersebut memenuhi kualifikasi ASN yang baik. “Walau saya lulusan
ITB saya rasa tidak pada tempatnya, Menpan-RB membuat pernyataan yang
mengecilkan hati banyak angkatan muda potensial yang berdedikasi di
berbagai pelosok Indonesia," ujar Hetifah Sjaifuddin.
Seperti yang diberitakan sebelumnya bahwa untuk tahun 2016 ini, pemerintah
akan melakukan tes seleksi CPNS untuk 81.000 kursi penerimaan pegawai
pemerintah. Kursi tersebut terbatas di sektor pendidikan, kesehatan,
penegak hukum dan sektor penunjang program unggulan Nawa Cita.
Menurut perhitungan sementara ada 81 ribu formasi tersebut dialokasikan untuk beberapa formasi :
- 11 Ribu untuk putra-putri terbaik di sekolah ikatan dinas pemerintah.
- 43 Ribu untuk tenaga kesehatan seperti dokter, perawat dll
- 3 Ribu orang untuk CPNS guru yang menyandang gelar Sarjana dan berada di pulau-pulau terluar dan tertinggal (garis depan).
- 2 Ribu pengangkatan guru honorer menjadi PNS di garis depan sekitar 2.000 orang.
- 22 Ribu untuk di bagi-bagi ke instansi atau pada bidang yang membutuhkan.
Demikian informasi yang kami bagikan terkait pro dan kontra dalam perekrutan CPNS lulusa universitas ternama yang rangkum dari www.asncpns.com
Semoga bermanfaat, terima kasih.
Salam PGRI
0 Response to "Simak Nih!! Pro dan Kontra Dalam Perekrutan CPNS Lulusan Universitas Ternama"
Posting Komentar