SUARAPGRI - Wakil Presiden Jusuf Kalla menyetujui rencana pengangkatan puluhan ribu guru honorer.
"Saya sudah setuju, yang puluhan ribu guru itu kami angkat. Tidak menjadi soal," katanya di Pusdiklat Pegawai Kemendikbud, Depok, Rabu, 7 Februari 2018.
Kebijakan ini diharapkan bisa menambah jumlah guru di Indonesia yang saat ini masih kurang. Jusuf Kalla mengatakan, telah membicarakannya dengan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) serta Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Reformasi Birokrasi (Menpan-RB).
Dari pertemuan tersebut diketahui bahwa, jumlah guru pensiun lebih banyak dibandingkan dengan guru yang diangkat.
“Selisihnya puluhan ribu guru,” kata Wapres JK.
Pengangkatan ini juga diharapkan bisa meningkatkan kesejahteraan guru. JK tak ingin ada guru seperti Ahmat Budi Cahyono, guru honorer di SMAN 1 Torjun, Sampang, Madura, yang dibayar Rp400 ribu.
"Saya sedih sekali mendengar guru dengan gaji Rp400 ribu," tuturnya.
Apalagi guru itu tewas setelah dianiaya muridnya.
"Mungkin karena kurang berwibawa karena gajinya rendah, pakaiannya, akhirnya dilawan muridnya. Itu sedih sekali mendengarnya," imbuh Wakil Presiden.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy mengatakan, guru-guru honorer yang akan diangkat masih belum ditetapkan statusnya.
Pemerintah memiliki dua pilihan yaitu Pegawai Negeri Sipil atau Pegawai Pemerintrah Dengan Perjanjian Kerja (PPPK).
Rencananya, kebijakan ini akan diterapkan tahun ini. Namun dia masih enggan menyatakan jumlah guru yang akan diangkat.
"Saya belum bisa memberi keterangan, data guru masih dirapikan," pungkasnya saat dihubungi Tempo, Rabu, 7 Februari 2018.
Menurut Menteri Muhadjir, banyak sumber data yang perlu dicek silang.
(sumber: nasional.tempo.co)
"Saya sudah setuju, yang puluhan ribu guru itu kami angkat. Tidak menjadi soal," katanya di Pusdiklat Pegawai Kemendikbud, Depok, Rabu, 7 Februari 2018.
Kebijakan ini diharapkan bisa menambah jumlah guru di Indonesia yang saat ini masih kurang. Jusuf Kalla mengatakan, telah membicarakannya dengan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) serta Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Reformasi Birokrasi (Menpan-RB).
Dari pertemuan tersebut diketahui bahwa, jumlah guru pensiun lebih banyak dibandingkan dengan guru yang diangkat.
“Selisihnya puluhan ribu guru,” kata Wapres JK.
Pengangkatan ini juga diharapkan bisa meningkatkan kesejahteraan guru. JK tak ingin ada guru seperti Ahmat Budi Cahyono, guru honorer di SMAN 1 Torjun, Sampang, Madura, yang dibayar Rp400 ribu.
"Saya sedih sekali mendengar guru dengan gaji Rp400 ribu," tuturnya.
Apalagi guru itu tewas setelah dianiaya muridnya.
"Mungkin karena kurang berwibawa karena gajinya rendah, pakaiannya, akhirnya dilawan muridnya. Itu sedih sekali mendengarnya," imbuh Wakil Presiden.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy mengatakan, guru-guru honorer yang akan diangkat masih belum ditetapkan statusnya.
Pemerintah memiliki dua pilihan yaitu Pegawai Negeri Sipil atau Pegawai Pemerintrah Dengan Perjanjian Kerja (PPPK).
Rencananya, kebijakan ini akan diterapkan tahun ini. Namun dia masih enggan menyatakan jumlah guru yang akan diangkat.
"Saya belum bisa memberi keterangan, data guru masih dirapikan," pungkasnya saat dihubungi Tempo, Rabu, 7 Februari 2018.
Menurut Menteri Muhadjir, banyak sumber data yang perlu dicek silang.
(sumber: nasional.tempo.co)
0 Response to "WAPRES JUSUF KALLA SETUJU PEMERINTAH MENGANGKAT GURU HONORER"
Posting Komentar